Untukmu yang Merasa Jalan di Tempat dan Tertinggal di Belakang




Oleh :
Taufik Aulia

Orang-orang yang dulu di belakang, sekarang ada yang udah satu perhentian bareng kita, ada juga yang udah jauh di depan.

Ini bukan cuma soal siapa yang start duluan. Ini soal kecepatan.

Percuma kalau start duluan, di tengah jalan hilang arah karena ngerasa di atas angin jadi leha-leha. Banyak istirahat, alasannya buat self reward.

Sementara ada orang lain, start belakangan, kendaraannya gak bagus-bagus amat, tapi konsisten, gak istirahat kecuali kalau bener-bener capek. Dia sadar dia tertinggal di belakang. Kayuhannya makin lama makin kuat.

Ujian orang yang ada di depan adalah silau sama prestasi diri sendiri. Kelamaan bersolek di depan cermin karena saking kagumnya sama diri sendiri. Gak sadar kalau dunia terus berubah. Akhirnya ketinggalan. Terus panik harus mengejar dari mana.

Ujian orang yang di belakang adalah kerja keras. Berkorban waktu, tenaga, dan apapun yang bisa dikorbankan.

Gak usah sombong kalau kamu udah di depan. Kesalip dua tiga orang itu gak kerasa. Ntar baru kerasa kalau kamu udah bener-bener ketinggalan di belakang sendirian.

Gak usah putus asa kalau kamu masih di belakang. Maju aja terus. Jalan masih panjang. Garis finish belum kelihatan. Terlalu dini buat menyimpulkan kamu sudah kalah.

Udah, maju aja.

Post a Comment

Sebelum kamu pergi

Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol share untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru. Terima Kasih.!

أحدث أقدم