Apa Sisi Gelap Hidup di Bali?


Andarpedia - Tulisan ini milik salah satu akun Quora yang mana akunnya bersifat anonim. Disini saya hanya sekedar bergagi informasi. Maaf jika saya tidak mencantumkan link penulis, dengan alasanan seperti yang saya sampaikan sebelumnya.

Siapa sih yang tidak tahu Bali, sebuah provinsi dengan keindahan alamnya dan budayanya menjadikan Bali salah satu tempat wisata yang sangat diminati baik lokal maupun mancanegara. Namun dibalik semua keindahannya ternyata tersimpan rahasia yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya.

Salah satu warga pendatang yang penah bekerja disana menceritakan secarra umum seperti apa model kehidupan disana. Yuk simak tulisannya di bawah ini.

Saya telah tinggal di Denpasar selama 21 tahun. Dan inilah sisi gelap kehidupan di Denpasar, mungkin Bali secara umum.

  1. Orang Bali itu sangat rasis secara halus. Bagaimana bisa rasis secara halus? Ya, mereka tidak seperti orang-orang di Jawa yang berteriak-teriak di jalanan menentang pembangunan gereja, tapi lebih halus. Contohnya? Mau buka usaha? Orang Bali atau pendatang? Kalau pendatang harus bayar iuran ke "kelompok adat" (baca:preman) bulanan, dan pemasukan harus dialokasikan beberapa bagian ke banjar setempat.
  2. Penyimpangan hukum adat untuk kepentingan pribadi. Sudah banyak hukum adat yang dibuat bukan untuk kepentingan adat dan budaya, namun untuk kepentingan ekonomi setempat. Bapak mau ojek online? Oh tidak bisa, disini hukum adatnya tidak boleh ada ojek online. Harus taksi konvensional yang operasinya dibawah 'banjar dan kelompok adat' setempat, dan biayanya sekali jalan anggaplah 200ribuan.
  3. Kalau anda buka usaha di Bali, pemasukan anda habis untuk bayar preman. Pernahkah anda berpikir, di Bali standar hidup cukup tinggi, harga-harga mahal tapi UMR kecil? Biasanya kan kalau harga barang mahal, pemasukannya juga besar seperti Kalimantan atau Papua? Jawabannya adalah karena pemasukan anda sebagai pemilik usaha akan terpotong oleh setoran ke preman setempat. Bagaimana caranya supaya bertahan hidup? Naikkan harga, incar target market pendatang.
  4. Lawan anda adalah modal luar negeri. Banyak usaha di Bali dimodali oleh modal luar negeri yang bermitrakan orang Bali asli untuk memudahkan urusan administrasinya. Dimulai dari liburan ke Bali, anda kenal teman surfing yang orang Bali asli, lalu hey, ayo kita buka usaha, modalnya dari saya, kamu sebagai orang Bali saya daftarkan jadi pemilik usaha, nanti kamu dapet persenan.. Lalu posisi saya jadi manajer usaha. Voila, usaha "lokal" dimulai, si orang Bali dapat persenan, saya sebagai pemilik modal asing bisa dapat ijin tinggal di Bali karena bekerja sebagai "manajer".
Secara garis besar kehidupan di Bali sudah di ceritakan di atas, jika kamu punya pendapat tambahan atau sanggahan tentang tulisan ini, silahkan sampaikan di kolom komentar di bawah artikel ini.

Post a Comment

Sebelum kamu pergi

Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol share untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru. Terima Kasih.!

أحدث أقدم