Wanita Friendly Yang Ku Cintai - Fadhol Al Faiz

Wanita Friendly Yang Ku Cintai


Penulis : @fadhol_al_faiz

Tak ada yang bisa ditulis lebih dari ini, untuk hari ini. Terlalu pedih, terlalu perih dan sakit. Menyaksikan perilakumu yang mungkin terlalu tak etis dan tak lazim jika disematkan untukmu, seorang guru, seorang wanita berhijab, seorang mahasiswi keagamaan. Kau cantik, tapi apakah harus kau tebar-tebar pesonamu di depan banyak lelaki? kau seperti wanita pesanan yang bersedia digilir oleh banyak lelaki untuk menemaninya. Friendly? Apakah sedemikian mudahnya kau serahkan tanganmu untuk bergandengan dengan banyak lelaki?

Tuhan, mengapa begitu sulit untuk melepasnya? Aku tau, aku sadar, bahwa aku harus mundur, tapi disatu sisi aku merasa iba padanya, aku hanya ingin meluruskannya, aku hanya ingin menggenggamnya untuk kemudian ku perbaikan sisi rusaknya.

Seseorang yang baru pertama kali menemuimu mungkin akan tercengang dan jijik melihat tingkahmu. Mereka memandangmu sebagai wanita murahan yang memiliki banyak pasangan. Wanita gampangan yang tak cukup hanya dengan satu lelaki. Sungguh, aku tak berbohong soal itu.

Namun entah lah, aku masih tak bisa terima dengan perspektif tersebut meski aku berulang kali terlibat dalam pertemuanmu. Aku merasa kau masih seperti berlian, kau memiliki itu, kau hanya sedang patah hati dan mencoba mencari obat untuk itu.

Cobalah sekali saja kau melihatku, seseorang yang selalu rela melakukan apa pun untukmu

Hari ini, aku bertemu denganmu, juga dengannya, dan dengan mereka. Sungguh, terasa amat sangat sakit kala melihatmu bergiliran mendatangi pria yang kau sebut "teman". Kau tampak sangat bahagia, kau seakan tak peduli akan dampak lain yang kau perbuat. Bukan tentang sakit hatiku melihatmu, tapi tentangmu, tentang pandangan seorang lelaki diluar sana yang melihatmu, tentang pandangan orang padamu, tentangmu sebagai seorang wanita.

Cobalah sekali saja kau melihatku, seseorang yang selalu rela melakukan apa pun untukmu. Tolong sebentar saja buka matamu. Ada aku, ada aku, ada aku. Aku selalu ada kala patahmu, kala sulitmu, kala omongan sampah orang-orang tentang mu, aku selalu membelamu. Mengapa tak sekali saja aku merasakan hal-hal indah yang kau berikan seperti mereka? Apa aku karena aku terlalu cupu, culun, jelek?

Tuhan, tolong sempatkanlah waktuku dan dirinya untuk duduk berdua, bercerita tentang apapun sebagai dua orang insan yang memiliki perasaan yang sama; saling mencintai.

Post a Comment

Sebelum kamu pergi

Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol share untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru. Terima Kasih.!

أحدث أقدم